Body Mass Index (BMI) kerap dijadikan patokan bagi wanita untuk mengetahui berat badan ideal dan sehat. Wanita dapat menentukan pola diet dan olahraga yang harus dilakukan setelah mendapatkan angka BMI-nya. Kalau kamu ingin mengetahui berat badan ideal, pahami cara menghitung BMI wanita yang dijabarkan dalam artikel ini.
Sekilas tentang Body Mass Index
BMI merupakan rumus untuk mengukur berat badan ideal seseorang. Indeks ini berguna sebagai penilaian kesehatan berat badan seseorang terhadap tinggi badannya. Penghitungan BMI menggunakan angka tinggi dan berat badan mereka. Satuan BMI adalah kg/m².
Nilai BMI yang ideal bagi orang dewasa adalah 18.5 hingga 24.9. Angka BMI di bawah 18.5 menandakan berat badan seseorang tergolong underweight atau kurang. Apabila mencapai angka 25-29.9, orang tersebut dinilai overweight atau kelebihan berat badan, tapi bukan obesitas. Seseorang dapat dikatakan obesitas jika BMI-nya mencapai 30-39.9. Kesimpulannya, ada empat penggolongan parameter BMI: underweight, normal, overweight, dan obesitas.
Rumus Cara Menghitung BMI Wanita serta Contohnya
Penghitungan BMI dapat dilakukan menggunakan kalkulator kesehatan yang banyak tersedia secara online. Kamu cukup mengetikkan ‘kalkulator BMI’ di mesin pencari, kemudian pilih situs kesehatan terpercaya untuk menghitungnya.
Seperti apa rumus penghitungan BMI? Rumus penghitungannya adalah berat badan dibagi tinggi badan yang dikuadratkan. Agar lebih mudah, lihatlah persamaan dan contohnya di bawah ini:
BMI= berat badan (kg)tinggi badan² (m²)
Misalnya, seorang wanita memiliki tinggi badan 154 cm dan berat badan 57 kg. Ubahlah satuan tinggi badan menjadi meter, jadi angka yang dihitung adalah 1,54 m. Penghitungan BMI-nya sebagai berikut:
BMI= 57 kg1,54² = 572,3716 = 24,0
Kesimpulannya, wanita tersebut memiliki BMI 24 dan berat badannya tergolong normal.
Rumus dan contoh penghitungan BMI di atas dapat menjadi panduan kalau kamu ingin menghitung secara manual atau tidak memiliki jaringan internet untuk mengakses kalkulator online.
Baca Juga: Cara Menambah Massa Otot dan Mengurangi Lemak dengan Sehat
Keakuratan BMI sebagai Indikator Kesehatan
Praktisi kesehatan tidak hanya berpatok pada BMI untuk mengetahui kesehatan seseorang. Mereka melihat faktor lainnya untuk mengetahui tingkat kesehatan seseorang di samping tinggi dan berat badan mereka.
BMI tidak cocok digunakan untuk atlet atau binaragawan. Mereka memiliki massa otot yang lebih padat daripada lemak, sehingga bobot beratnya lebih besar. Hasil BMI pada orang berotot menjadi overweight atau obesitas, faktanya mereka memiliki berat badan yang masih tergolong sehat atau normal. BMI hanya mengukur berdasarkan berat badan tubuh, bukan massa otot atau lemak.
Hal yang sama juga terjadi pada anak-anak, remaja, dan manula. Mereka memiliki massa otot yang lebih rendah sehingga memengaruhi berat badannya. Angka BMI anak-anak bisa jadi lebih rendah atau underweight, padahal mereka sedang dalam masa pertumbuhan.
Wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan BMI untuk menentukan kesehatan berat badan mereka. Ketika wanita sedang mengandung, berat badan dan komposisi tubuh mereka pun berubah karena ada janin di dalamnya. Kalau kamu memang ingin mengetahui berat badan ideal semasa hamil, kunjungi saja bidang atau dokter kandungan terdekat.
Baca Juga: Mencoba Berbagai Olahraga Ringan untuk Kesehatan Jantung
Risiko Kesehatan Underweight atau Overweight
Berat badan yang tergolong underweight atau overweight memiliki dampak kesehatan yang cukup serius. Jika berat badanmu tergolong overweight bahkan obesitas, berikut risiko yang mungkin terjadi bagi kesehatan mereka:
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol LDL (kolesterol buruk) meningkat, sedangkan tingkat kolesterol HDL (kolesterol baik) menurun.
- Diabetes tipe 2
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Penyakit kantung empedu
- Osteoartritis, penyakit sendi akibat kerusakan tulang rawan sendi
- Masalah pernapasan saat tidur (sleep apnea)
- Kanker payudara, usus besar, ginjal, kantung empedu, hati
- Kualitas hidup yang rendah
- Penyakit mental seperti gangguan kecemasan, depresi, dan lain-lain
- Tubuh mudah merasa lelah atau sakit
Baca Juga: Pelajari Cara Diet Defisit Kalori dan Juga Cara Menghitung Kalori yang Dibutuhkan
Pemilik berat badan underweight pun tak luput dari risiko kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Apa saja risiko yang akan dialami jika angka BMI-nya di bawah 18.5?
- Malnutrisi atau kurang gizi dan kurang vitamin
- Anemia akibat kurang vitamin K
- Osteoporosis atau tulang mengeropos sehingga rawan patah
- Fungsi imun menurun
- Masalah pertumbuhan, terutama saat anak-anak dan remaja
- Masalah reproduksi bagi wanita sehingga siklus menstruasinya terganggu
- Rawan keguguran pada trimester pertama
- Potensi komplikasi saat menjalani operasi
- Gangguan makan atau anorexia nerviosa
Penting sekali untuk menjaga BMI agar tetap di angka normal, yaitu 18.5 dan 24.9. Bagi wanita overweight atau obese, masalah ini dapat diatasi dengan mengatur pola diet dan olahraga secara teratur. Wanita dengan berat badan underweight dapat mengonsumsi suplemen sesuai anjuran ahli gizi agar tidak mengalami malnutrisi. Olahraga pun menjadi solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi underweight.
Kamu bisa menggunakan aplikasi STRONGBEE sebagai teman olahragamu. Trainer dari STRONGBEE akan menentukan olahraga yang tepat untukmu serta memandumu hingga mencapai tujuan kesehatanmu. Tunggu apa lagi? Segera download aplikasinya di Google Play Store atau App Store dan mulailah perjalanan menuju berat badan ideal bersama STRONGBEE.
Semoga cara menghitung BMI wanita serta informasi lainnya di atas berguna untuk kamu, ya.
Sumber:
https://www.diabetes.ca/managing-my-diabetes/tools—resources/body-mass-index-(bmi)-calculator
https://www.calculator.net/bmi-calculator.html
https://www.nhs.uk/common-health-questions/lifestyle/what-is-the-body-mass-index-bmi/
