Macam-Macam Pemanasan sebelum Olahraga yang Baik Dilakukan
Ada macam-macam pemanasan sebelum olahraga yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Pemanasan biasanya dilakukan dengan beberapa gerakan peregangan atau stretching, tapi setiap gerakan stretching memiliki jenis dan tujuannya sendiri. Apapun gerakan yang dipilih, semuanya sama-sama memiliki manfaat pemanasan yang besar sebelum berolahraga.
Tubuh kita memerlukan pemanasan sebagai persiapan sebelum berolahraga. Saat berolahraga, beberapa organ dalam tubuh akan bekerja lebih ekstra dari biasanya, seperti jantung, paru-paru dan otot. Gerakan pemanasan atau stretching yang tepat akan membantu organ tubuh tersebut agar tidak shock saat melakukan pekerjaan yang lebih berat. Resiko cedera dan jenuh saat berolahraga pun bisa dihindari apabila dilakukan pemanasan dengan tepat.
Pemanasan dan Manfaatnya
Pemanasan merupakan segala jenis kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan tubuh kita sebelum melakukan olahraga tertentu. Dengan pemanasan, kita tidak hanya siap berolahraga secara fisik, tapi juga mental. Faktanya, pemanasan bisa membantu pikiran kita lebih rileks dan membuat kita yakin untuk mencapai tujuan atau target yang ingin dicapai saat berolahraga.
Tanpa pemanasan, tubuh akan lebih cepat lelah saat berolahraga. Pemanasan seringkali diabaikan sebelum olahraga karena dianggap tidak penting. Banyak yang berpikir bahwa pemanasan tidak akan membantu mencapai berat badan ideal atau membentuk otot di bagian tubuh tertentu.
Memang benar pemanasan tidak membantu mencapai tujuan olahraga yang ingin dicapai, tapi setidaknya bisa membantu tubuh kita agar siap saat berolahraga. Justru tanpa pemanasan yang tepat, tubuh kita akan lebih mudah mengalami cedera. Cedera ini bisa menjadi serius apabila kita mengabaikan sesi yang krusial ini, bahkan membuat kita terpaksa berhenti berolahraga untuk sementara waktu.
Salah satu manfaat umum yang bisa didapatkan saat pemanasan adalah meningkatkan suhu tubuh, terutama otot. Temperatur aliran darah yang meningkat akan memperlancar aliran oksigen ke dalam otot, sehingga otot lebih mudah berkontraksi dan meregang saat berolahraga. Akibatnya, resiko overstretching yang menyebabkan pegal saat olahraga pun bisa dikurangi.
Pemanasan yang efektif pun bisa meningkatkan kinerja jantung dan paru-paru. Pembuluh darah kian melebar sehingga jantung tidak terlalu keras saat bekerja. Begitu pun paru-paru, organ pernafasan ini bisa mengalirkan oksigen yang dibutuhkan oleh otot saat berkontraksi. Tidak hanya itu, hormon epinefrin yang memicu adrenalin juga meningkat, sehingga pembakaran lemak pun lebih maksimal.
Macam-Macam Pemanasan Sebelum Olahraga yang Bisa Dipilih
Berbeda jenis olahraga, berbeda pula gerakan pemanasan yang harus dilakukan. Namun, salah satu komponen pemanasan yang wajib dilakukan. Pada dasarnya, ada dua jenis stretching sebagai bagian dari pemanasan, yaitu static stretching dan dynamic stretching.
Ada tujuh jenis stretching yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita. Kita tidak harus melakukan semua jenis stretching tersebut, cukup sesuaikan dengan kekuatan tubuh kita saat pemanasan. Jika dipaksakan, pemanasan tidak akan berjalan maksimal, bahkan bisa mengakibatkan cedera yang tidak diinginkan pada tubuh kita.
1. Ballistic Stretching
Peregangan balistik (ballistic stretching) bertujuan untuk menggerakkan anggota tubuh lebih dari batas normal. Gerakan ini akan meningkatkan jarak peregangan yang besar sehingga otot akan meregang dengan refleks seperti pegas.
Peregangan ini dinilai sangat ekstrem, sehingga tidak direkomendasikan untuk dilakukan sebelum berolahraga. Risiko cedera mungkin terjadi karena otot tidak akan menyesuaikan dirinya sebelum berolahraga.
Baca Juga: Lakukan 5 Gerakan Yoga untuk Menambah Tinggi Badan Anda
2. Dynamic Stretching
Peregangan dinamis merupakan gerakan beberapa anggota tubuh yang semakin meningkat setiap sesinya. Peregangan dinamis tidak sama dengan balistik, karena dinamis merupakan gerakan yang ringan dan masih dalam tahap normal. Gerakan yang dilakukan pun tidak terlalu lincah, tapi tetap stabil, seperti arm swing, torso twist, dan sebagainya.
Peregangan dinamis sangat berguna jika dilakukan sebagai bagian dari olahraga aerobik. Biasanya, gerakan ini dilakukan selama 8-12 kali repetisi, tapi jangan diteruskan apabila sudah merasa lelah. Otot yang lelah akan kehilangan elastisitasnya, sehingga tidak mampu berkontraksi saat olahraga.
3. Active Stretching
Peregangan aktif atau static-active stretching merupakan gerakan dengan menahan di satu posisi dan menahannya tanpa alat bantu atau bantuan orang lain. Misalnya, mengangkat kaki ke atas, kemudian menahannya selama 10 detik tanpa melakukan apapun.
4. Passive Stretching
Peregangan ini juga disebut dengan relaxed stretching. Gerakan ini membutuhkan partner olahraga atau anggota tubuh untuk menahan gerakan di posisi tersebut. Misalnya, mengangkat kaki ke atas, kemudian menahannya dengan tangan. Passive stretching berguna untuk menghilangkan kejang pada otot, sehingga cocok juga digunakan sebagai pendinginan.
Baca Juga: Inilah Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Per Hari Kamu
5. Static Stretching
Peregangan ini bertujuan untuk meregangkan otot sepanjang mungkin, kemudian menahannya selama beberapa detik. Misalnya, meregangkan kaki atau lutut tanpa melakukan kegiatan apapun. Gerakan ini akan mempengaruhi peregangan otot, bukan sendi, sehingga otot lebih mudah berkontraksi saat berolahraga nanti. Itulah mengapa static stretching banyak dipilih sebagai pemanasan saat pelajaran olahraga di sekolah.
6. Isometric Stretching
Peregangan isometris merupakan bagian dari static stretching, jadi tidak memerlukan gerakan yang banyak. Peregangan ini melibatkan ketahanan otot dengan kontraksi isometrik dari otot yang diregangkan. Kelebihannya, kelenturan tubuh semakin mudah dibentuk sehingga peregangan isometrik lebih mudah dilakukan daripada jenis statis.
Baca Juga: 5 Macam Gerakan Latihan Olahraga untuk Memperbaiki Postur Tubuh yang Bungkuk
7. PNF Stretching
Terakhir adalah proprioceptive neuromuscular facilitation atau peregangan PNF. Peregangan ini merupakan kombinasi pemanasan isometrik, statis, dan pasif untuk mencapai kelenturan yang lebih maksimal. Prosesnya adalah, otot diregangkan dengan posisi passive stretching, kemudian otot berkontraksi secara isometris dalam posisi tersebut, dan terakhir, otot diregangkan kembali secara pasif dengan gerakan yang lebih meningkat.
Dari ketujuh macam-macam pemanasan sebelum olahraga di atas, mana yang lebih cocok Anda lakukan? Semua gerakan pemanasan di atas bisa dicari tahu lebih dalam lewat aplikasi STRONGBEE yang siap menjadi teman olahraga online Anda.
Sumber:
https://web.mit.edu/tkd/stretch/stretching_4.html
https://stretchcoach.com/articles/warm-up/
Recommended For You
STRONGBEE Highlights
Current featured events, partners, & offers
Workout Wonderland
Find your ideal gym today!